Main Article Content
Abstract
Teachings of Islamic education Shaykh Shamsuddin ibn Abdullah as-Sumatrani. With a literature study approach discussing Shaykh Shamsuddin as-Sumatrani and his teachings in Islamic education as a prominent Muslim intellectual and prominent scholar. As a character who mastered many languages but there was no definite clarity regarding was origins and genealogy of life, it made him interesting to study. Shaykh Syamsuddin as-Sumatrani was born araund 1575-1630 AD, died on 12 Rajab 39H, coinsiding on February 24 1630 AD, died during the war against the Portuguese. Also cnown by the name Syamsuddin Pasai, intellectual, expert scholar of Sufism, fluent in Malay, Javanese, Persian and Arabic. In-depth knowledge of mysticism. Law, history, philosophy, and theology. The title Shaykh al-Islam, the highest title for a scholar, kadi (judge), imam, or sheikh. As advisor to the King, chief priest, member of negotiating team, spokesperson for the Kingdom of Aceh Darusalam. He was a student of Hamzah Fansuri and Fadlullah, who was known from his work entitled Syarh Ruba’i al-Syaih Hamzah Fansuri, Syarah Sya’ir Ikan Tuna. Adhering to the concept of wihdat al-Wujudiyah. Shayh Nuruddin ar-Raniri destroyed ideas that were considered heretical. Althought other researchers considered ar-Raniri’s assessment of Wihdat al-Wujud’s understanding to be wrong, that was, he misunderstood the teachings of Shaykh Hamzah Fansuri and Syamsuddin as-Sumatrani.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Ahmad, Zakaria. (1972). Sekitar Kerajaan Aceh, Medan: Memora.
- Al-Attas, Muhammad Naquib. (1970). The Misticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press.
- Arifin, Miftah. (2013). Sufi Nusantara. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
- Azid, Rizem. (2016). Biografi ULAMA NUSANTARA Disertai Pemikiran dan Pengaruh Mereka. Yogyakarta: Diva Press.
- Azra, Azyumardi. (2008). Ensiklopedi Tasawuf. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.
- ----------------------. (1998). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII. Bandung: Penerbit Mizan Anggota IKAPI.
- Hadi, Abdul. “Sumbangan Sastrawan Ulama Aceh dalam Penulisan Naskah Melayu,” dalam Lektur Keagamaan Vol.6 No.1.2008. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, 2008.
- https://acehprov.go.id/berita/kategori/jelajah/kerajaan-samudera-pasai. Diunduh pada 16 Maret 2022, Pukul 10.30.
- http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3858/5/104111008_Bab4.pdf, Diunduh pada 20 Maret 2022, pukul 14.35.
- http://sastra-muslim.blogspot.com/2011/11/syair-ikan-tongkol-hamzah-fansuri.html. Diunduh pada 20 Maret 2022, pukul 14.20.
- http://agil-asshofie.blogspot.com/2011/06/pemikiran-syamsuddin-sumatrani.html, diunduh pada tanggal 16 Maret 2022, pada pukul 11.05.
- https://www.academia.edu/37564401/SYAMSUDDIN_AL_SUMATRANI_tugas_ssiii. Diunduh pada tanggal 16 Maret 2022, pada pukul 12.10.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi Online/ daring (dalam jaringan).
- Muhammad, Ahsin. (2003) Epistemologi Iluminasi dalam Filsafat Islam, Bandung: Mizan.
- Mulyati, Sri. (2006). Tasawuf Nusantara. Jakarta: Kencana.
- Ni’am, Syamsun. (2017). Hamzah Fansuri: Pelopor Tasawuf Wujudiyah dan Pengaruhnya Hingga Kini di Nusantara, Episteme, Vol. 12, No. 1.
- Patmo, Soegijanto. (2017). Gerakan Pembaharuan Islam dari Masa ke Masa: Sebuah Pengantar, Humaniora, Vol. 19, No. 2.
- Prijanto, Saksono, dan Edwar Djamaris. (1996). Hamzah Fansuri dan Nurudddin Ar-Raniri, Jakarta: Proyek Pengembangan Media dan Budaya Departemen Pendidikan dan Budaya.
- RI, Kemenag (2015). Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Al Fatih.
- Sangidu. (2003). Wahdatul Wujud (Polemik Pemikiran Sufistik antara Hamzah Fansuri dan Syamsudd?nas-Sumatrani dengan Nuruddin ar-Raniri). Yogyakarta: Penerbit Gama Media.
- Siregar, Rivay. (1999). Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
- Siregar, Rivay. (2005). Doktrin Wahdatul Wujud (Kajian Esoteris Ibn Arabi Mencerahkan Misteri Korelasi Tuhan-Manusia), Medan: Istiqamah Mulya Foundation dengan Pusat Kajian Tasawuf Sumatera Utara.
- Solihin, M. (2005). Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
- Sunanto. (2021). Tokoh Pembaharuan Islam Indonesia. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
- Suwondo, Tirto. (1998). Syamsuddin as-Sumatrani (Riwayat, Karya, Ajaran, Kecaman, dan Pembelaannya). Dimuat PANGSURA. Jurnal Pengkajian dan Penelitian Sastera Asia Tenggara, Vol. 7/No 4.
- Tampubolon, Ichwansyah. (2014). Orientasi dan Corak Pembaharuan Islam (Kajian terhadap Respons Masyarakat Islam), Madania Jurnal Kajian Ke Islaman, Vol. 18, No. 1.
- Yasin, Dimas Muhammad. (2021). Sekapur Sirih Filologi Indonesia: Kumpulan Tugas Kuliah, Guepedia: Indonesia.
- Zed, Mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
References
Ahmad, Zakaria. (1972). Sekitar Kerajaan Aceh, Medan: Memora.
Al-Attas, Muhammad Naquib. (1970). The Misticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press.
Arifin, Miftah. (2013). Sufi Nusantara. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Azid, Rizem. (2016). Biografi ULAMA NUSANTARA Disertai Pemikiran dan Pengaruh Mereka. Yogyakarta: Diva Press.
Azra, Azyumardi. (2008). Ensiklopedi Tasawuf. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.
----------------------. (1998). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII. Bandung: Penerbit Mizan Anggota IKAPI.
Hadi, Abdul. “Sumbangan Sastrawan Ulama Aceh dalam Penulisan Naskah Melayu,” dalam Lektur Keagamaan Vol.6 No.1.2008. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, 2008.
https://acehprov.go.id/berita/kategori/jelajah/kerajaan-samudera-pasai. Diunduh pada 16 Maret 2022, Pukul 10.30.
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3858/5/104111008_Bab4.pdf, Diunduh pada 20 Maret 2022, pukul 14.35.
http://sastra-muslim.blogspot.com/2011/11/syair-ikan-tongkol-hamzah-fansuri.html. Diunduh pada 20 Maret 2022, pukul 14.20.
http://agil-asshofie.blogspot.com/2011/06/pemikiran-syamsuddin-sumatrani.html, diunduh pada tanggal 16 Maret 2022, pada pukul 11.05.
https://www.academia.edu/37564401/SYAMSUDDIN_AL_SUMATRANI_tugas_ssiii. Diunduh pada tanggal 16 Maret 2022, pada pukul 12.10.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi Online/ daring (dalam jaringan).
Muhammad, Ahsin. (2003) Epistemologi Iluminasi dalam Filsafat Islam, Bandung: Mizan.
Mulyati, Sri. (2006). Tasawuf Nusantara. Jakarta: Kencana.
Ni’am, Syamsun. (2017). Hamzah Fansuri: Pelopor Tasawuf Wujudiyah dan Pengaruhnya Hingga Kini di Nusantara, Episteme, Vol. 12, No. 1.
Patmo, Soegijanto. (2017). Gerakan Pembaharuan Islam dari Masa ke Masa: Sebuah Pengantar, Humaniora, Vol. 19, No. 2.
Prijanto, Saksono, dan Edwar Djamaris. (1996). Hamzah Fansuri dan Nurudddin Ar-Raniri, Jakarta: Proyek Pengembangan Media dan Budaya Departemen Pendidikan dan Budaya.
RI, Kemenag (2015). Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Al Fatih.
Sangidu. (2003). Wahdatul Wujud (Polemik Pemikiran Sufistik antara Hamzah Fansuri dan Syamsudd?nas-Sumatrani dengan Nuruddin ar-Raniri). Yogyakarta: Penerbit Gama Media.
Siregar, Rivay. (1999). Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Siregar, Rivay. (2005). Doktrin Wahdatul Wujud (Kajian Esoteris Ibn Arabi Mencerahkan Misteri Korelasi Tuhan-Manusia), Medan: Istiqamah Mulya Foundation dengan Pusat Kajian Tasawuf Sumatera Utara.
Solihin, M. (2005). Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sunanto. (2021). Tokoh Pembaharuan Islam Indonesia. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
Suwondo, Tirto. (1998). Syamsuddin as-Sumatrani (Riwayat, Karya, Ajaran, Kecaman, dan Pembelaannya). Dimuat PANGSURA. Jurnal Pengkajian dan Penelitian Sastera Asia Tenggara, Vol. 7/No 4.
Tampubolon, Ichwansyah. (2014). Orientasi dan Corak Pembaharuan Islam (Kajian terhadap Respons Masyarakat Islam), Madania Jurnal Kajian Ke Islaman, Vol. 18, No. 1.
Yasin, Dimas Muhammad. (2021). Sekapur Sirih Filologi Indonesia: Kumpulan Tugas Kuliah, Guepedia: Indonesia.
Zed, Mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.